Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Jagoi Babang saat ini sudah mencapai  96 persen. Pencapaian tersebut diungkapkan Hal itu diutarakan oleh Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Bengkayang, Lorensius.

Dijelaskan dia bahwa PLBN  ini berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 16,7 hektare yang terdiri dari zona inti dan zona penunjang. Dikatakan dia bahwa pembangunan PLBN Terpadu Jagoi Babang merupakan salah satu bagian dari program pembangunan 11 PLBN, yang diatur dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Saat ini, kata dia, progres fisik pembangunan PLBN  Jagoi Babang mencapai 96 persen. Pekerjaan bangunan ini sendiri, menurut dia, dimulai pada November 2020 dan ditargetkan selesai pada Oktober 2022, dengan anggaran bersumber APBN tahun 2020-2022 (MYC) sebesar Rp209,14 miliar. Sementara untuk pengerjaannya, Lorensius menjelaskan bahwa PLBN Jagoi Babang dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BBPW) Provinsi Kalimantan Barat Ditjen Cipta Karya.

“Untuk pembangunan PLBN Jagoi Babang terdiri dari tiga zona bangunan yakni, zona inti, zona penunjang 1 dan 2. Zona inti terdiri dari bangunan PLBN inti, car wash, power house, gudang sita, tempat penampungan sementara sampah (TPS), gerbang Tasbara, pos pemeriksaan imigrasi, toilet, dan peralatan x-ray. Untuk zona penunjang 1 terdiri dari bangunan wisma dan mess pegawai. Untuk zona penunjang 2 terdiri dari bangunan masjid, kapel, pasar dan mini terminal,” papar Lorensius.

 

Menurut Lorensius, seharusnya pengerjaan PLBN sudah selesai dan diresmikan pada Juli lalu, namun ada kendala lain sebagainya. “Dari informasi yang saya dapatkan lagi peresmian akan dilakukan Desember mendatang. Karena ada beberapa kendalalah,  tapi itu kita masih menunggu informasi selanjutnya dari pusat ya apakah akan di resmikan Desember nanti atau ada perubahan deal lagi,” jelasnya.

Dia menyatakan, menjadi kendala selanjutnya yakni jalan menuju titik nol yang masih jalan tanah sekitar 100 meter. Pihaknya, juga sudah coba menyurati BBPW. “Mudahan ada tanggapan positif dan juga jika dibangun tentu butuh biaya lagi, dan itu kembalikan ke teknislah,” harapnya.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang sendiri, lanjutnya, tentu sudah mempersiapkan diri baik itu dari sisi SDM maupun aktivitas penunjang dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Masyarakat setempat, diminta dapat proaktif dan kreatif, sehingga tak hanya menjadi penonton saja tapi juga sebagai pelaku.

“Itu yang sedang kita lakukan, sehingga nantinya masyarakat kita bisa siap dan bisa berkompetisi. Masing-masing bisa menunjukkan hasil kreativitas nya lewat UMKM,” tuturnya. “Pemda juga sudah menurunkan tim pelatih atau pendamping untuk UMKM kita. Supaya dengan begitu mereka lebih terampil dan menghasilkan produk dengan nilai jual lebih baik,” timpalnya.

 

Lorensius berharap, setelah dibukanya PLBN Jagoi Babang ini terjadi pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Ia juga berharap nantinya ada prioritas untuk tenaga kerja bagi warga setempat. “Memperdayakan warga setempat sesuai dengan keahlian yang mereka punya, sehingga tak ada warga lokal yang jadi penonton saja,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Fransiskus juga berharap, PLBN Jagoi Babang ini nantinya menjadi pintu batas yang memberikan dampak baik bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, diharapkan dia, praktik ilegal di wilayah batas pun menjadi berkurang.

“Harapan kita, paling tidak langkah ini bisa mengurangi peredaran barang ilegal seperti narkoba lewat jalur perbatasan yang ada di Kabupaten Bengkayang. Malah kalau bisa tidak ada lagi akses bagi barang haram itu untuk masuk ke wilayah kita,” tegasnya. Fran, sapaan karibnya, berharap, tak ada kendala berarti lagi sehingga peresmian dapat segera dilakukan dan beroperasi. (Sig)