Warga Dusun Sidomulyo, Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya resah, karena kemunculan Beruang madu yang berkeliaran di kampung mereka sejak sepekan terakhir.

Satwa liar itu juga merusak sarang lebah madu kelulut hasil budidaya masyarakat. Salah satunya dialami Muhammd Fitriadi, warga Dusun Sidomulyo RT 01/10, Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Dikatakan Fitriadi, dalam sepekan terakhir, setidaknya sudah empat kali terjadi penyerangan sarang madu kelulut oleh satwa buas itu. Menurut dia, penyerangan pertama terjadi pada 10 November 2022 pada pukul 01.00 wib. Kemudian pada terjadi kembali pada tanggal 11, 13, dan 15 November 2022.

“Totalnya ada 15 sarang yang rusak. Kemungkinan besar penyerangan dilakukan pada malam hingga dini hari,” kata Fitriadi dihubungi Pontianak Post, Rabu (16/11). Fitriadi sendiri memiliki 200 sarang lebah madu kelulut yang ia budidaya sejak November 2018 lalu.

“Sudah empat tahun saya budidaya madu kelulut, baru kali ini terjadi seperti ini,” katanya. 

Menurutnya, kemunculan beruang madu di desanya tersebut juga telah diketahui oleh warga lainnya. Bahkan, di sekitar lokasi juga ditemuikan jejak kaki beruang tersebut.

“Warga di sini banyak yang tahu. Kami menduga, beruang tersebut lebih dari satu, karena ditemukan jejak kaki yang besar dan ada yang kecil,” jelas pria yang sehari-hari bekerja sebagai guru di SDN 10 Kubu. 

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan, pihaknya sudah meminta tim untuk turun ke lokasi. Selain melakukan sosialiasi, tim tersebut diharapkan juga melakukan kajian yang mendalam.

“Kami sudah minta kawan-kawan untuk turun ke lapangan. Melakukan kajian, kenapa beruang tersebut keluar ke pemukiman,” kata dia.

Menurut Sadtata, jika sudah masuk dalam kategori membahayakan, maka pihaknya akan melakukan translokasi. Namun demikian, masih menunggu hasil kajian tersebut.

“Kalau sudah membahayakan harus ditranslokasi. Kami juga belum tahu jenis kelamin beruang itu. Jantan atau betina. Jika betina, jangan-jangan dia ada anak-anaknya. Itu yang meski kita fikirkan. Artinya kami butuh para pihak,” katanya. 

Beruang madu (Helarctos malayanus) termasuk familia Ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 – 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.

Habitat beruang madu terdapat di daerah hutan tropik Asia Tenggara. Penyebarannya terdapat di pulau Kalimantan, Sumatra, Indocina, Cina Selatan, Burma dan Semenanjung Malaya.

Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan. Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem. Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya. (arf)