Penerangan di Jembatan Tayan di Tayan Hilir mendapat sorotan masyarakat setempat. Pasalnya, jembatan yang diresmikan Presiden Jokowi tersebut kini kerap terlihat gelap gulita atau tanpa penerangan.
“Itu kan jembatan lintas Kalimantan, banyak dilewati mobil-mobil dan truk-truk besar. Di situ, sangat sering kecelakaan dan makan korban bahkan sampai meninggal. Yang tabrak larilah, nabrak truk singgahlah atau kejadian lainnya,” ungkap salah seorang warga, Septi, Senin (21/11) kemarin.
Dirinya berharap pemerintah mau kembali mengaktifkan lampu penerangan di lokasi Jembatan Tayan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Diakuinya, jika saat malam lampu dihidupkan, juga dapat memperindah jembatan tersebut.
“Informasinya yang sampai ke telinga masyarakat, penerangan tidak diaktifkan karena dana operasional dan perawatannya mahal. Kalau pemerintah untuk buatkan segitu besarnya jembatan berarti, semestinya sudah siap dengan pengeluaran dan lain-lainnya. Bukan bertahun-tahun dibiarkan gelap,” katanya.
Sementara itu , Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengatakan Jembatan Tayan tersebut belum sepenuhnya diserahkan ke pemerintah daerah.
“Dulu untuk pemeliharaan mau didorong ke pemerintah daerah. Kami akan meminta supaya ini tetap dikelola oleh kementerian, karena kemampuan daerah itu tidak mampu untuk pemeliharaannya. Termasuklah lampu-lampu, saya segera mengusulkan itu,” jelasnya.
“Dulu pernah lampu jembatan Tayan nyala, karena pemerintah daerah didukung dan diperbolehkan. Tetapi ini memang, kita harapkan. Apalagi APBD kitakan sangat terbatas. Jembatan ini sudah bagus, tinggal pemeliharaan terhadap lampu-lampunya, dan itu cukup mahal,” terang dia. (sgg)